"Goa Keramat" | Saya punya pengalaman buruk dengan goa, terutama goa yang gelap. Tapi goa keramat memberikan pengalaman yang berbeda dan menghadirkan kejutan yang menyenangkan di ujung belakangnya. Ketika kami sampai di Goa Keramat terdapat dua makam yang konon kabarnya adalah makan para penyebar agama Islam di Raja Ampat dan sekitarnya. Pengunjung yang sedang mengalami haid tidak boleh mendekati area makam. Di area ini diminta untuk berbicara pelan dan sopan, dan tidak boleh duduk di badan Makam. Menelusuri Goa Keramat Kami menelusuri goa keramat dengan menggunakan pelampung badan, snorkle+gogle dan fin. Kita akan berenang pelan sambil menikmati kesunyian goa. Tidak jauh dari mulut goa, kami berhenti sejenak, disini ada sebuah batu besar dengan ketinggian +3 meter yang bisa dipanjat, beberapa teman ada yang melompat ke air, namun menurut saya kegiatan ini sebaiknya jangan ditiru. Selanjutnya kami kembali menelusuri goa sambil berpegangan satu sama lain, dan sepuluh menit kemudian kami melihat cahaya yang menandakan ujung belakang goa. Dibelakang "Goa Keramat" ada "Danau Keramat"
Tidak seseram namanya, berenang di danau keramat wajib dicoba. Danau bening ini dihuni oleh ikan-ikan kecil, pada dasar danau terdapat pula batu-batu raksasa yang diselimuti lumut. Dilihat dari materi yang ada didasar danau dan pohon-pohon yang tumbuh didinding yang mengelilingi danau, bisa dirasakan danau ini usianya sudah sangat tua. ** All photos and content are taken and written by Linda Umar and are property of Indonesia in Diversity unless otherwise specified. Please respect web etiquette and properly credit any photos or content you would like to use, or better yet, contact me first.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorI'm in love with Indonesian cultures and traditions. This blog is to inspires you to travel throughout Indonesia and help you understand Indonesia better. Archives
September 2014
Categories
All
I'm here!https://www.instagram.com/lindashoot/
|