Krakatau... dari dulu setiap kali mendengar kata ini membangkitkan keinginan yang sudah lama terpendam untuk dapat menginjakkan kaki di anaknya. Krakatau yang sirna karena letusannya sendiri meninggalkan sejarah yang sangat mengerikan pada 1883. Kekuatannya 13.000 kali kekuatan bom atom. Suara ledakan dan gemuruh bebatuan yang dimuntahkan bisa didengar dari jarak ribuan mil — bahkan sampai pulau-pulau kecil di laut Afrika Timur. Ratusan orang di Pulau Sumatera tewas seketika saat debu panas menerjang rumah mereka. Prahara tak sampai di situ. Letusan Krakatau memicu mega-tsunami. Diperkirakan lebih dari 36.000 jiwa tewas saat itu. Dan banyak korban yang tidak bisa dikuburkan. Pasca meletus, Krakatau merosot ke dalam laut, namun setelah itu pulau baru disadari muncul di lokasi yang sama pada 1927 dan sesekali mengeluarkan semburan lava. Itu disebut Anak Krakatau, yang konon kabarnya sudah beranjak dewasa karena semakin meningginya ukuran gunung ini akibat dorongan vulkanik dari ketika awal kemunculannya pada tahun 1927 tersebut (seperti terlihat pada gambar diatas) sumber: Wikipedia.
0 Comments
"Goa Keramat" | Saya punya pengalaman buruk dengan goa, terutama goa yang gelap. Tapi goa keramat memberikan pengalaman yang berbeda dan menghadirkan kejutan yang menyenangkan di ujung belakangnya. Ketika kami sampai di Goa Keramat terdapat dua makam yang konon kabarnya adalah makan para penyebar agama Islam di Raja Ampat dan sekitarnya. Pengunjung yang sedang mengalami haid tidak boleh mendekati area makam. Di area ini diminta untuk berbicara pelan dan sopan, dan tidak boleh duduk di badan Makam. Menelusuri Goa Keramat Kami menelusuri goa keramat dengan menggunakan pelampung badan, snorkle+gogle dan fin. Kita akan berenang pelan sambil menikmati kesunyian goa. Tidak jauh dari mulut goa, kami berhenti sejenak, disini ada sebuah batu besar dengan ketinggian +3 meter yang bisa dipanjat, beberapa teman ada yang melompat ke air, namun menurut saya kegiatan ini sebaiknya jangan ditiru. Selanjutnya kami kembali menelusuri goa sambil berpegangan satu sama lain, dan sepuluh menit kemudian kami melihat cahaya yang menandakan ujung belakang goa. Dibelakang "Goa Keramat" ada "Danau Keramat"
Tidak seseram namanya, berenang di danau keramat wajib dicoba. Danau bening ini dihuni oleh ikan-ikan kecil, pada dasar danau terdapat pula batu-batu raksasa yang diselimuti lumut. Dilihat dari materi yang ada didasar danau dan pohon-pohon yang tumbuh didinding yang mengelilingi danau, bisa dirasakan danau ini usianya sudah sangat tua. Thank God hari ini saya bangun pagi masih di Misool, Raja Ampat Papua!
Bagi teman-teman yang belum membaca cerita perjalanan saya menuju Misool, silahkan baca disini. Hari ini kami rencananya akan melakukan full day island hoping, dan pulau pertama yang kami kunjungi adalah Balbulol. Pulau ini memiliki keunikan tersendiri dengan struktur karst berbentuk batu menhir yang berdiri kokoh. Pulau ini sangat sepi, dan memiliki keindahan bawah air luar biasa. Akhirnya, menuju Raja Ampat, Papua!
Terlalu banyak keraguan untuk mengunjungi surga nun jauh di timur Indonesia ini. Ini perjalanan yang sudah direncanakan berbulan-bulan sebelumnya, namun saya baru mengambil keputusan "go / no go" nya 2 hari sebelum hari keberangkatan. Saya masih ingat, ketika teman saya menelepon dan ngobrol mengenai rencana trip ini, kami memiliki banyak wacana terhadap daerah-daerah yang ingin kami kunjungi. Terutama karena target saya adalah untuk mengunjungi Teluk Cendrawasih yang berlokasi diatas leher Pulau Papua. Saya dan teman saya mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi dalam mengupayakan tersusunnya itinerary yang pasti. Namun melihat lokasi dan jumlah hari yang kami miliki juga tidak terlalu panjang, maka akhirnya teman saya memutuskan untuk menghapus Teluk Cendrawasih dalam rencana perjalanan, dan memutuskan untuk menetapkan dua destinasi yaitu Wayag (Raja Ampat dan Misool (Raja Ampat Selatan). Dari dua destinasi yang ada, saya memilih pergi ke Misool yang merupakan satu dari empat pulau terbesar di Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Papua. Misool berbatasan langsung dengan Laut Seram dan perairan laut lepas yang menjadi jalur lintas hewan besar termasuk paus. Katanya kita bisa menikmati segala keindahan di Pulau Misool tanpa harus membaginya dengan banyak orang, karena pulau-pulau yang tersebar itu sebagian besar tak berpenghuni. Saya berangkat dari Jakarta mengambil pesawat dini hari menggunakan maskapai Sriwijaya bersama teman saya Sisqo. Kami transit di Makassar kemudian lanjut ke Bandara Dominique Edward Osok, Sorong. Pagi sampai di Sorong, kami dijemput oleh teman saya yang sudah kembali dari Wayag untuk membawa kami ke pelabuhan dan menyeberang ke Desa Harapan Jaya. Tidak lama menunggu, kapal kami sudah datang dan perjalanan dimulai. Dalam perjalanan menuju Desa Harapan Jaya kami singgah ke Lenmakana untuk makan siang dan bersantai. Baru satu spot saya sudah ”nganga”, tidak ada turis selain kami yang berkeliaran hari itu, air laut yang jernih dengan dasar warna biru membuat teman-teman langsung berendam dan berfoto ”selfie” dengan latar belakang gugusan karst diselimuti oleh tanaman hijau nan cantik. |
AuthorI'm in love with Indonesian cultures and traditions. This blog is to inspires you to travel throughout Indonesia and help you understand Indonesia better. Archives
September 2014
Categories
All
I'm here!https://www.instagram.com/lindashoot/
|