Akhirnya, menuju Raja Ampat, Papua! Terlalu banyak keraguan untuk mengunjungi surga nun jauh di timur Indonesia ini. Ini perjalanan yang sudah direncanakan berbulan-bulan sebelumnya, namun saya baru mengambil keputusan "go / no go" nya 2 hari sebelum hari keberangkatan. Saya masih ingat, ketika teman saya menelepon dan ngobrol mengenai rencana trip ini, kami memiliki banyak wacana terhadap daerah-daerah yang ingin kami kunjungi. Terutama karena target saya adalah untuk mengunjungi Teluk Cendrawasih yang berlokasi diatas leher Pulau Papua. Saya dan teman saya mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi dalam mengupayakan tersusunnya itinerary yang pasti. Namun melihat lokasi dan jumlah hari yang kami miliki juga tidak terlalu panjang, maka akhirnya teman saya memutuskan untuk menghapus Teluk Cendrawasih dalam rencana perjalanan, dan memutuskan untuk menetapkan dua destinasi yaitu Wayag (Raja Ampat dan Misool (Raja Ampat Selatan). Dari dua destinasi yang ada, saya memilih pergi ke Misool yang merupakan satu dari empat pulau terbesar di Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Papua. Misool berbatasan langsung dengan Laut Seram dan perairan laut lepas yang menjadi jalur lintas hewan besar termasuk paus. Katanya kita bisa menikmati segala keindahan di Pulau Misool tanpa harus membaginya dengan banyak orang, karena pulau-pulau yang tersebar itu sebagian besar tak berpenghuni. Saya berangkat dari Jakarta mengambil pesawat dini hari menggunakan maskapai Sriwijaya bersama teman saya Sisqo. Kami transit di Makassar kemudian lanjut ke Bandara Dominique Edward Osok, Sorong. Pagi sampai di Sorong, kami dijemput oleh teman saya yang sudah kembali dari Wayag untuk membawa kami ke pelabuhan dan menyeberang ke Desa Harapan Jaya. Tidak lama menunggu, kapal kami sudah datang dan perjalanan dimulai. Dalam perjalanan menuju Desa Harapan Jaya kami singgah ke Lenmakana untuk makan siang dan bersantai. Baru satu spot saya sudah ”nganga”, tidak ada turis selain kami yang berkeliaran hari itu, air laut yang jernih dengan dasar warna biru membuat teman-teman langsung berendam dan berfoto ”selfie” dengan latar belakang gugusan karst diselimuti oleh tanaman hijau nan cantik. Puas bermain air dan berfoto-foto di Lenmakana, perjalanan lanjut menuju ke Desa Harapan Jaya tempat kami menginap selama 5 hari kedepan. Kami menginap di rumah penduduk sekitar yang telah disewa, selain rumah sewa terdapat juga Harfat Jaya homestay yang dikelola oleh Pak Harun yang juga merupakan perintis dari lokasi-lokasi wisata yang terdapat dibeberapa titik di Misool. Salah satunya adalah Harfat Hill yang merupakan singkatan dari nama Pak Harun dan istri beliau (Harun dan Fatimah). Sore itu saya menghabiskan waktu keliling Harapan Jaya bersama teman saya sementara yang lainnya snorkeling di pantai dekat area penginapan. Masyarakat Harapan Jaya Sebagai yang pertama kali menginjakkan kaki di Papua, tidak seperti bayangan saya mengenai orang-orang Papua yang masih mengenakan ”koteka” masyarakat di Desa Harapan Jaya sangat modern. Mayoritas penduduk beragama muslim, dan sangat ramah dengan para pendatang. Ada yang lucu dengan para anak kecil disana, setiap kali saya mengarahkan lensa kamera saya mereka mengacungkan dua jari, entah dari mana mereka mendapatkan kode itu dan saya kurang mengerti juga maknanya. Inilah alasan kenapa saya begitu ingat dengan acungan dua jari dari anak-anak Desa Harapan Jaya: Anyway, setelah puas berkeliling malamnya saya dan teman-teman melewatkan malam itu dengan ngobrol dan makan malam dengan ikan masakan dari Ibu pemilik homestay, tidak lama kemudian kami semua istirahat.
Besok pagi kami akan mengarungi keindahan bawah laut Balbulol, silahkan baca disini. ** All photos and content are taken and written by Linda Umar and are property of Indonesia in Diversity unless otherwise specified. Please respect web etiquette and properly credit any photos or content you would like to use, or better yet, contact me first.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorI'm in love with Indonesian cultures and traditions. This blog is to inspires you to travel throughout Indonesia and help you understand Indonesia better. Archives
September 2014
Categories
All
I'm here!https://www.instagram.com/lindashoot/
|